Nilai tengahan, kata Haedar, merupakan pendidikan yang bisa dipetik oleh muslim ketika menjalankan ibadah puasa. Nilai ini representasi dari sikap menahan diri dari pemenuhan nafsu duniawi, sebab selama Ramadan muslim didorong untuk proporsional dan tengahan dalam memenuhi nafsu duniawi.
“Puasa mengajarkan kita untuk jalan tengah, penuhi seluruh kebutuhan hidup itu, penuhi seluruh hasrat sunnatullah kita yang alami itu, tapi ingat jangan berlebihan dan semua ada batasnya,” tutur Haedar.
Nilai tengahan ini berlaku bukan hanya dalam urusan makan-minum dan pemenuhan nafsu biologis saja, tetapi juga kekuasaan, harta, dan nafsu duniawi lainnya. Termasuk huru hara politik yang terjadi akhir-akhir ini juga karena lepasnya nilai tengahan ini.