Senin, 14 Juli 2025
  • ARicon bendera arab
  • EN
  • IDbendera indonesia
Muhammadiyah Media
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah Media
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah Media
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
Home Profile Tokoh

dr. Soetomo, Pahlawan Nasional dan Tokoh Kedokteran Muhammadiyah

LabMu by LabMu
1 tahun ago
in Profile Tokoh
Reading Time: 4 mins read
A A
dokter soetomo

“Tetapi pada hakikatnya Persyarikatan kami itu tiada lain hanya satu dari beberapa petunjuk lahirnya pemikiran baru yang menggetarkan bahagian antero dunia yang berfikir. Lagi pula boleh dikatakan akan pertimbangan atau perlawanan pengajaran Darwin. Bukankah pengajaran Darwin itu berasas peperangan hidup?

Sudah tentu saja kejadiannya pengajaran ini menindas dan memusnahkan yang bersifat lembek. Karena bermaksud untuk diri sendiri supaya dalam dunia ini mendapat tempat yang baik. Sedang fikiran baru itu timbul dari asas yang lain. Yakni asas cinta kasih. Asas cinta kasih ini sudah barang tentu tiada mengizinkan, tiada memberi kesempatan, beberapa untuk keperluan diri sendiri. Akan tetapi mewajibkan berkurban untuk mencapai hidup mulia bagi umum” (dr. Soetomo)

Dua paragraf di atas merupakan penggalan pidato dr. Soetomo (1888-1938) pada Ahad, 14 September 1924 saat Pembukaan Poliklinik Muhammadiyah Surabaya.

Baca Juga

Djuanda Kartawidjaja, Tokoh Muhammadiyah Penggagas Indonesia Maritim Dunia

FATMAWATI, Tokoh Aisyiyah dan Pahlawan Nasional

Buya Hamka, MUI dan Fatwa Perayaan Natal Bersama, Apa Yang Sebenarnya Terjadi?

Acara tersebut dihadiri oleh Pengurus Besar Muhammadiyah yakni Haji Soedja’ dan Ki Bagus Hadikoesoemo.

Di hadapan khalayak umum yang datang menghadiri acara pembukaan Poliklinik Muhammad Surabaya itu, dr Soetomo memberi sambutan kepada undangan sekaligus memperkenalkan gerakan Muhammadiyah.

Poliklinik, Welas Asih dan Inklusi

Dalam pidato yang disampaikan tersebut, terselip pandangan menarik yakni tentang keberpihakan Muhammadiyah terhadap bangsa yang tertindas melalui pendirian klinik maupun balai pengobatan. dr. Soetomo menyebut konsep keberpihakan tersebut sebagai asas “cinta kasih” atau “etos welas asih.”

Asas tersebut jika ditarik ke belakang juga ditemukan dalam catatan Kyai Sudja’ tentang Buah Pikiran KH Ahmad Dahlan.

Selain asas cinta kasih atau etos welas asih yang dimiliki oleh Muhammadiyah ketika memberikan perlawanan terhadap penindasan, ciri lain yang melekat dalam kerja kemanusiaan Muhammadiyah adalah inklusi.

Menurut Prof. Zakiyudin Baidhawy, semangat kemanusiaan berbasis cinta-kasih telah mempersatukan orang-orang yang berbeda bangsa dan agama dalam Muhammadiyah.

Kerja sosial Muhammadiyah didasarkan atas pandangan bahwa kebenaran (al-haq) dan kebaikan (al-khair) Islam adalah manfaatnya tanpa memandang batas bangsa dan agama.

Asas cinta kasih juga menjadi kritik atas Darwinisme sebagai paradigma pemikiran Barat modern yang meletakkan seleksi alam atas kekuatan individu. Teori Darwinisme tidak memberikan kesempatan pada kaum lemah untuk maju. Paham tersebut ingin dikikis, sebab berpotensi melanggengkan penindasan pihak yang kuat terhadap yang lemah, serta menyuburkan sikap individualistik.

Asas cinta kasih saat itu ditawarkan sebagai paradigma baru untuk dijadikan sebagai alam berpikir umum Bangsa Indonesia dalam melawan penindasan yang terjadi pada dirinya, dengan tidak mengabaikan dimensi kemanusiaan.

Dimensi kemanusiaan tidak boleh sirna dari lubuk hati dan alam pikir Bangsa Indonesia. Meski ingin menghilangkan penindasan dan sikap individualistik yang lekat dengan budaya Bangsa Barat. Namun Poliklinik Muhammadiyah Surabaya tersebut tetap memberikan ruang bagi Bangsa Eropa untuk berobat.

Padahal Eropa adalah representasi nyata dari Barat. Sebab asas cinta kasih berdasar pada keinginan untuk menjadi manusia yang tidak hanya memikirkan dirinya maupun kelompoknya. Maka, dengan demikian asas cinta kasih ini menjadi satu kesatuan dalam jaring konseptual Al qur’an tentang rahmatan lil alamin.

dr. Soetomo dan Muhammadiyah

Namun demikian, dokter alumni STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen) tahun 1911, sekaligus Pahlawan Kemerdekaan Nasional ini oleh publik lebih dikenal kiprahnya sebagai salah satu tokoh pendiri Boedi Oetomo (1908) atau nama salah satu rumah sakit milik pemerintah di Kota Surabaya.

Karena di kalangan warga Muhammadiyah, dr. Soetomo namanya samar-samar bahkan nyaris tidak terdengar. Dalam kepeloporan kesehatan Amal Usaha Muhammadiyah bidang Kesehatan (AUMKes), namanya tenggelam oleh nama-nama besar seperti Kyai Sudja’, ataupun KH. Ahmad Dahlan.

Amat jarang (atau mungkin belum ada AUMKes yang mengabadikan namanya sebagai nama gedung atau yang lainnya), padahal dr. Soetomo pernah menjabat sebagai Medisch Adviseur H.B. PKO Muhammadiyah.

Sumpah dari Belanda untuk Indonesia

Sikap teguh pendirian dan tidak jarang berpandangan beda dengan yang lain, bahkan dengan kawan seperjuangan adalah identitas yang melekat pada diri dr. Soetomo sejak muda.

Sikap dan cara pandang tersebut disinyalir keturunan dari bapaknya, Raden Soewardji. Di mana saat itu R. Soewardji oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai sosok yang ke Barat-Baratan.

Misalnya ia tidak mau mengganti namanya ketika sudah dewasa, memiliki jabatan, atau sudah menikah, padahal waktu itu, ganti nama bagi orang yang mapan dianggap sebagai keharusan.

Selain itu, dirinya kerap kali merasa resah atas perlakukan tidak adil keluarga terhadap anak perempuannya. Keresahan tersebut dijawab oleh R. Soewardji dengan menyekolahkan anak-anak perempuannya, dengan tujuan menjaga martabat putri-putrinya supaya mendapat perlakuan adil di lingkungannya.

Sikap tersebut oleh masyarakat dianggap sebagai kekalahan R. Soewardji atas Barat atau “modernisasi” yang selama ini menjadi lawannya. Sikap kritis lain yang sering dia keluhkan adalah rendahnya martabat bangsanya di mata orang-orang Barat.

Dikutip dari buku Gedung STOVIA sebagai Cagar Budaya (1973) karya S.Z. Hadisutjipto, R. Soewardji yang waktu itu menjabat sebagai Asisten Wedana sering menggerutu tentang buruknya derajat seorang Priyayi B.B (Binnenlands Bestuur: Pangreh Praja).

Hadisutjipto S.Z. menemukan percakapan penting, yang menjadikan tolak balik R. Soebroto (nama kecil dr. Soetomo) untuk memilih sekolah kedokteran di STOVIA. Soetomo kecil bertanya kepada ayahnya, “mengapa harus menggerutu jika masih tetap menjadi priyayi B.B.?

Mengapa tidak mau memilih jabatan lain saja, semisal menjadi guru ?. Mendengar itu, R. Soewardji menjawab, “Bila pekerjaan ini tidak saya jalani, apakah kau kira, kamu sekalian dapat makan roti dengan mentega?“, setelah berhenti sesaat, ayahnya kembali melanjutkan penjelasan.

“Hanya saja, permintaanku, janganlah kiranya anak-anak saya kelak dikemudian hari, ada seorangpun yang menjadi priyayi B.B.” Setelah mendapat jawaban tersebut, R. Soebroto semakin hormat kepada ayahnya dan berjanji tidak akan mengecewakannya.

Setelah lulus dari STOVIA tahun 1911, dr. Soetomo kemudian pada 1919 mendapat beasiswa studi lanjut ke Belanda. Dikontrakkan kecilnya di Amsterdam, Belanda dr. Soetomo sering menjamu mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Belanda.

Kesempatan itu ia manfaatkan untuk memupuk rasa cinta kepada tanah air, dan mengajak mereka supaya tidak terlena dan memilih hidup di Eropa. Selama masa studinya di Belanda, dr. Soetomo pernah ditunjuk sebagai ketua Organisasi Mahasiswa Indonesia di negeri Belanda yang bernama Indonesische Vereeniging yang berarti Perhimpunan Indonesia.

Hingga suatu waktu di hadapan anggota pelajar atau mahasiswa asal Indonesia di Belanda dia bersumpah; “Di Indonesia tempat kita. Disana tempat berjuang kita. Disana harus ditunjukkan keberanian, keperwiraan dan kesatryaan kita, terutama sekali kecintaan kita pada Nusa dan bangsa. Marilah kita bekerja disana, ditanah tumpah darah kita.”

Naskah: A’an

Editor: Fauzan AS

Terkait

Tags: dr. SoetomoTokoh Nasional
Share308Tweet192SendShare
Previous Post

FATMAWATI, Tokoh Aisyiyah dan Pahlawan Nasional

Next Post

Djuanda Kartawidjaja, Tokoh Muhammadiyah Penggagas Indonesia Maritim Dunia

Baca Juga

Djuanda
Profile Tokoh

Djuanda Kartawidjaja, Tokoh Muhammadiyah Penggagas Indonesia Maritim Dunia

13 Juni 2024
1.6k
fatmawati tokoh nasional
Profile Tokoh

FATMAWATI, Tokoh Aisyiyah dan Pahlawan Nasional

13 Juni 2024
1.5k
Fatwa Ucapan Natal
Profile Tokoh

Buya Hamka, MUI dan Fatwa Perayaan Natal Bersama, Apa Yang Sebenarnya Terjadi?

13 Juni 2024
1.5k
Next Post
Djuanda

Djuanda Kartawidjaja, Tokoh Muhammadiyah Penggagas Indonesia Maritim Dunia

fatmawati tokoh nasional

Tokoh Muhammadiyah

Konferensi Pres Maklumat 1 Ramadan, Syawal, Dan Zulhijah 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konferensi Pres Maklumat 1 Ramadan, Syawal, Dan Zulhijah 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Please login to join discussion

  • Djuanda

    Djuanda Kartawidjaja, Tokoh Muhammadiyah Penggagas Indonesia Maritim Dunia

    775 shares
    Share 310 Tweet 194
  • Begini Prinsip Menagih Utang yang Sesuai dengan Ajaran Islam

    766 shares
    Share 306 Tweet 192
  • PP Muhammadiyah Serukan Perdamaian Israel-Palestina

    756 shares
    Share 302 Tweet 189
  • Tayamum dengan Bedak, Bolehkah?

    765 shares
    Share 306 Tweet 191
  • PRIM Taiwan Tengah Digandeng BPKH untuk Semai Informasi Pendaftaran Haji bagi Diaspora Indonesia

    754 shares
    Share 302 Tweet 189

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Majelis Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

WIlayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

WIlayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

WIlayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua
  • Papua Tengah
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • M-ID
  • Masa App
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Privacy Policy

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
Contoh Penggunaan Shortcode WordPress
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Account
  • Beranda
  • Brand Guideline
  • Homepage
  • Kontak
  • Log In
  • Media
  • My account
  • No Access
  • Organisasi
  • Privacy Policy
  • Profile
  • Quick Download Button
  • Sejarah
  • Tokoh
Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.